Thu, Jul 29th 2010, 10:28
Belum Setahun Digunakan
Gedung DPRK Abdya Mulai Rusak
BLANGPIDIE-Gedung DPRK Aceh Barat Daya (Abdya) yang dibangun dengan anggaran mencapai Rp 11 milliar mulai mengalami kerusakan. Atap bocor dan plafon mulai jatuh di sejumlah titik. Demikian juga bak air di kamar mandi serta kunci pintu dan jendela tidak berfungsi. Padahal, gedung wakil rakyat di komplek perkantoran Pemkab Abdya di kawasan pegunungan Keude Paya Blangpidie, itu baru dipakai sejak awal tahun 2010.
Wakil Ketua DPRK Abdya, Drs Rusman Alian dihubungi Serambi, Selasa (26/7) mengaku kecewa dengan kondisi gedung Dewan yang dinilai sangat cepat rusak. “Dari waktu pemakaian yang baru beberapa bulan, gedung tersebut sangat cepat mengalami kerusakan,” kata politisi dari Partai Demokrat (PD), ini.
Menurut Rusman Alian, sejak awal pemakaian gedung DPRK itu, pihaknya sudah mempertanyakan tentang kelayakan sebagai gedung tersebut. Pasalnya, masih banyak yang kurang. Meskipun, kemudian dilengkapi, namun masih mengecewakan.
Ditanya, kabar yang beredar bahwa kerusakan lebih awal gedung wakil rakyat tersebut diduga bahan bangunan yang digunakan tidak sesuai spek dalam kontrak, Wakil Ketua DPRK, Rusman Alian menolak mengomentari masalah teknis.
“Saya tidak mengatakan bahan bangunan yang digunakan tidak sesuai spek karena tidak melihat kontrak. Barang kali, dugaan seperti itu muncul setelah melihat baru beberapa bulan dipakai sudah terjadi kerusakan,” katanya.
Sementara data diperoleh Serambi dari sumber layak dipercaya menyebutkan, bahan bangunan yang digunakan untuk bangunan ini tidak sesuai sebagaimana tercantum dalam kontrak sehingga mudah mengalami kerusakan. Seperti atap merek Star Ruf seharusnya spek 030 tapi yang dipasang 025. Plafon gipsun seharusnya spek 9 m/m, sementara dipasang 6 m/m. Plafon triplek seharusnya spek 4 m/m, namun dipasang 3 m/m.
Kemudian rangka plafon broti ukuran 5 x 7 cm, dipasang 4 x 5 cm. Pipa roling tangga dan lain seharusnya ukuran 2,5 inci, tapi dipasang ukuran 2 inci. Pipa stellestil untuk noking tangga seharusnya ukuran 1 inci, tapi dipasang ukuran 0,5 inci. Kunci pintu/tarikan pintu utama tidak sesuai spek. Malahan, esparolet untuk pintu tolak tarik tidak dipasang.
Pekerjaan pembangunan gedung wakil rakyat yang dibangun secara bertahap sejak 2004 sampai 2009 itu menyerap dana APBK sekitar 11 milliar terkesan asal-asalan. Seperti pemasangan tombak layar bagian atas depan pernah rubuh, kemudian menimpa atap anjungan bawah. Akan halnya, air buangan AC di lantai dua tidak tersedia sehingga harus ditampung dalam tempat lain.
Petugas lapangan CV MS yang membangun gedung ini, H Muslim Umar ketika dihubungi Serambi, tidak membantah kabar bahwa bahan bangunan yang digunakan tidak sesuai spek dalam kontrak. “Bahan bangunan yang kita gunakan seperti itu adalah sesuai perintah Nasruddin HS, Direktur CV MS selaku pelaksana proyek,” katanya.
Membantah
Sementara Direktur CV MS, Nasruddin HS yang dihubungi secara terpisah membantah tudingan pihaknya menggunakan bahan bangunan tidak sesuai spek kontrak dalam pembangunan gedung DPRK Abdya. “Semuanya, seperti atap dan plafon yang kita gunakan sesuai kontrak, malah sudah diperiksa BPK (badan pemeriksa keuangan) tidak ada masalah,” katanya. Dia menyadari tudingan seperti itu merupakan fitnah yang sengaja diset pihak lain untuk tujuan tertentu, buktinya sudah beberapa kali mendapat sorotan.(nun)
Wakil Ketua DPRK Abdya, Drs Rusman Alian dihubungi Serambi, Selasa (26/7) mengaku kecewa dengan kondisi gedung Dewan yang dinilai sangat cepat rusak. “Dari waktu pemakaian yang baru beberapa bulan, gedung tersebut sangat cepat mengalami kerusakan,” kata politisi dari Partai Demokrat (PD), ini.
Menurut Rusman Alian, sejak awal pemakaian gedung DPRK itu, pihaknya sudah mempertanyakan tentang kelayakan sebagai gedung tersebut. Pasalnya, masih banyak yang kurang. Meskipun, kemudian dilengkapi, namun masih mengecewakan.
Ditanya, kabar yang beredar bahwa kerusakan lebih awal gedung wakil rakyat tersebut diduga bahan bangunan yang digunakan tidak sesuai spek dalam kontrak, Wakil Ketua DPRK, Rusman Alian menolak mengomentari masalah teknis.
“Saya tidak mengatakan bahan bangunan yang digunakan tidak sesuai spek karena tidak melihat kontrak. Barang kali, dugaan seperti itu muncul setelah melihat baru beberapa bulan dipakai sudah terjadi kerusakan,” katanya.
Sementara data diperoleh Serambi dari sumber layak dipercaya menyebutkan, bahan bangunan yang digunakan untuk bangunan ini tidak sesuai sebagaimana tercantum dalam kontrak sehingga mudah mengalami kerusakan. Seperti atap merek Star Ruf seharusnya spek 030 tapi yang dipasang 025. Plafon gipsun seharusnya spek 9 m/m, sementara dipasang 6 m/m. Plafon triplek seharusnya spek 4 m/m, namun dipasang 3 m/m.
Kemudian rangka plafon broti ukuran 5 x 7 cm, dipasang 4 x 5 cm. Pipa roling tangga dan lain seharusnya ukuran 2,5 inci, tapi dipasang ukuran 2 inci. Pipa stellestil untuk noking tangga seharusnya ukuran 1 inci, tapi dipasang ukuran 0,5 inci. Kunci pintu/tarikan pintu utama tidak sesuai spek. Malahan, esparolet untuk pintu tolak tarik tidak dipasang.
Pekerjaan pembangunan gedung wakil rakyat yang dibangun secara bertahap sejak 2004 sampai 2009 itu menyerap dana APBK sekitar 11 milliar terkesan asal-asalan. Seperti pemasangan tombak layar bagian atas depan pernah rubuh, kemudian menimpa atap anjungan bawah. Akan halnya, air buangan AC di lantai dua tidak tersedia sehingga harus ditampung dalam tempat lain.
Petugas lapangan CV MS yang membangun gedung ini, H Muslim Umar ketika dihubungi Serambi, tidak membantah kabar bahwa bahan bangunan yang digunakan tidak sesuai spek dalam kontrak. “Bahan bangunan yang kita gunakan seperti itu adalah sesuai perintah Nasruddin HS, Direktur CV MS selaku pelaksana proyek,” katanya.
Membantah
Sementara Direktur CV MS, Nasruddin HS yang dihubungi secara terpisah membantah tudingan pihaknya menggunakan bahan bangunan tidak sesuai spek kontrak dalam pembangunan gedung DPRK Abdya. “Semuanya, seperti atap dan plafon yang kita gunakan sesuai kontrak, malah sudah diperiksa BPK (badan pemeriksa keuangan) tidak ada masalah,” katanya. Dia menyadari tudingan seperti itu merupakan fitnah yang sengaja diset pihak lain untuk tujuan tertentu, buktinya sudah beberapa kali mendapat sorotan.(nun)
Sumber : http://www.serambinews.com/news/view/35990/gedung-dprk-abdya-mulai-rusak
0 komentar:
Posting Komentar