Wed, Jul 7th 2010, 10:50
Crane dan Rotor Milik PLN belum Diangkat Dari Laut
BLANGPIDIE - Crane, alat penderek dan rotor generator komponen mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Suak, Blangpidie, Aceh Barat Daya (Abdya) yang terjatuh ke laut di Pelabuhan Ujong Serangga, Susoh, Abdya, hingga Selasa (6/7) kemarin belum bisa diangkat dari laut.
Untuk mengangkat rotor generator yang jatuh ke laut pada Senin (5/7), pihak kontraktor terpaksa menyewa crane lain dari Medan yang mampu mengangkat beban 50 ton. “Crane dari Medan yang disewa pihak kontraktor, paling cepat tiba di Susoh, besok (Rabu-hari--red),” kata Suparjan, Kepala PLTD Suak ketika dihubungi Serambi, Selasa, kemarin.
Amatan Serambi kemarin, kegiatan bongkar mesin merek Merlis 5 megawatt (MW) dari atas Kapal Suber Sejahtera Abadi 2 bersama seluruh peralatan lengkap terhenti total. Crane yang mampu mengangkat beban 25 ton masih dalam posisi terjengkang di bibir lantai dermaga Pelabuhan Ujong Serangga. Sedangkan pengait beban sudah terbenam ke dalam laut. Bila bergeser saja beberapa centi meter, crane tersebut akan jatuh ke dalam laut. Sedangkan rotor generator seberat 8 ton tampak mulai ditelan pasir di lokasi.
Suparjan menjelaskan, setelah diangkat ke darat nantinya, rotor tersebut akan diperiksa. “Bila tidak bisa digunakan lagi, maka pihak kontraktor harus memperbaiki,” katanya. Seperti diberitakan, crane, alat penderek beban bersama rotor generator komponen mesin PLTD Suak, Blangpidie, terjungkal, kemudian jatuh ke laut di Pelabuhan Ujong Serangga, Susoh, Abdya, Senin (5/7). Peristiwa itu terjadi ketika alat berat tersebut mengangkat atau membongkar alat-alat mesin PLN dari atas Kapal Sumber Sejahtera Abadi 2 yang berlabuh di lokasi.
Peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, namun operator crane, Hasan dari Banda Aceh mengalami terkilir kaki ketika menyelamatkan diri dengan cara meloncat dari crane ke dermaga pelabuhan. Sejumlah warga yang menyaksikan kegiatan pembongkaran lari tunggang langgang menyelamatkan diri.(nun)
Untuk mengangkat rotor generator yang jatuh ke laut pada Senin (5/7), pihak kontraktor terpaksa menyewa crane lain dari Medan yang mampu mengangkat beban 50 ton. “Crane dari Medan yang disewa pihak kontraktor, paling cepat tiba di Susoh, besok (Rabu-hari--red),” kata Suparjan, Kepala PLTD Suak ketika dihubungi Serambi, Selasa, kemarin.
Amatan Serambi kemarin, kegiatan bongkar mesin merek Merlis 5 megawatt (MW) dari atas Kapal Suber Sejahtera Abadi 2 bersama seluruh peralatan lengkap terhenti total. Crane yang mampu mengangkat beban 25 ton masih dalam posisi terjengkang di bibir lantai dermaga Pelabuhan Ujong Serangga. Sedangkan pengait beban sudah terbenam ke dalam laut. Bila bergeser saja beberapa centi meter, crane tersebut akan jatuh ke dalam laut. Sedangkan rotor generator seberat 8 ton tampak mulai ditelan pasir di lokasi.
Suparjan menjelaskan, setelah diangkat ke darat nantinya, rotor tersebut akan diperiksa. “Bila tidak bisa digunakan lagi, maka pihak kontraktor harus memperbaiki,” katanya. Seperti diberitakan, crane, alat penderek beban bersama rotor generator komponen mesin PLTD Suak, Blangpidie, terjungkal, kemudian jatuh ke laut di Pelabuhan Ujong Serangga, Susoh, Abdya, Senin (5/7). Peristiwa itu terjadi ketika alat berat tersebut mengangkat atau membongkar alat-alat mesin PLN dari atas Kapal Sumber Sejahtera Abadi 2 yang berlabuh di lokasi.
Peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, namun operator crane, Hasan dari Banda Aceh mengalami terkilir kaki ketika menyelamatkan diri dengan cara meloncat dari crane ke dermaga pelabuhan. Sejumlah warga yang menyaksikan kegiatan pembongkaran lari tunggang langgang menyelamatkan diri.(nun)
Sumber :
http://www.serambinews.com/news/view/34397/crane-dan-rotor-milik-pln-belum-diangkat-dari-laut
0 komentar:
Posting Komentar