Recent Articles

web counter

Selasa, 12 Oktober 2010

Presiden SBY Menggertak Bakrie, Ada Apa?

Kasus sindikat mafia “Gayus” terus bergulir. Fakta persidangan menguak para aktor yang berperan dalam teater bulus itu. Dalam setiap sidang mafia kasus pajak yang diikutinya, Gayus Tambunan memberi kesaksian telah menerima sejumlah uang dari Group Bakrie, yaitu PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Arutmin, dan PT Bumi Resources.
Ilustrasi/Admin (forbes.com)
Ilustrasi/Admin (forbes.com)
Lalu, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin kemarin, Denny Indrayana, yang merupakan Sekretaris Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum dan penasihat khusus presiden meminta agar polisi dan jaksa mengusut tuntas sumber uang Gayus H.Tambunan, termasuk yang berasal dari suap perusahaan Grup Bakrie (di sini).

Yang menarik, pernyataan Denny langsung menunjuk atau lebih tepanya, menyebut Group Bakrie. Sebagai, staf khusus presiden, apa yang disampaikan Denny merupakan perpanjangan dari sikap presiden. Lantas, masuk akal kalau kita kemudian menafsirkan bahwa pernyataan Indrayana secara tersirat boleh dibilang “bentuk gertakan terhadap Aburizal Bakri” dari presiden SBY.


Geliat Denny mengingatkan kita akan gertakan yang sama, yang disampaikan langsung oleh presiden SBY sendiri tatkala terjadi perdebatan sengit terkait skandal Century beberapa waktu yang lampau. Sikap kritis Golkar di pansus membuat SBY dan Aburizal Bakrie terlibat perang urat syaraf di media. Saat itu SBY meminta agar kepolisian dan kejaksaan mengusut tuntas kasus para penggempang pajak.

Namun, perseteruan dua tokoh ini berakhir mesra dengan terpilihnya Aburizal Bakrie sebagai Ketua Harian Sekretarian Gabungan Koalisi pendukung pemerintahan SBY-Boediono. Dengan status baru tersebut, sebagian kalangan menilai bahwa kasus penggemplangan pajak yang diduga melibatkan tiga perusahaan tambang batu bara Grup Bakrie, yaitu PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin Indonesia, dan PT Bumi Resources, tampaknya untuk sementara akan diendapkan.

Hanya saja, kalau membaca pernyataan Denny, penilaian tersebut barangkali tidak terlalu kuat. Sebab, dugaan penggempalangan pajak Group Bakrie tidak akan diendapkan dan justru didorong untuk dituntaskan. Kita pun hanya bisa menunggu proses hukum yang sedang berlangsung, apakah nantinya bisa menyentuh PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin Indonesia, dan PT Bumi Resources.

Kita berharap, sindikasi yang diduga melibatkan sejumlah perwira tinggi polri, aparat jaksa, dan Group Bakrie ini mampu diretas aparat penegak hukum sehingga bisa menjadi preseden yang baik dalam upaya pemberantasan mafia hukum. Gertakan Presiden SBY yang terrepresentasi dalam pernyataan Denny Indrayana mudah-mudahan bisa menjadi dukungan politik pemerintahan SBY bagi kepolisian dan kejaksaan.

Namun, masih ada satu-dua pertanyaan yang mengganjal. Adakah unsur dan motif politis di balik pernyataan Denny? Apakah gertakan ini mengalami nasib yang sama dengan gertakan SBY sebelumnya? Kalau seperti itu, gertakan SBY sebetulnya hanya gertak sambal…!! Lantas, perkawinan mesra antara SBY dan Bakrie pun akan terus dan tetap berlanjut…!!!


Oleh : Relly Jehato

Sumber : http://politik.kompasiana.com/2010/10/12/presiden-sby-menggertak-bakrie-ada-apa/

0 komentar:

Posting Komentar