Mon, Jun 14th 2010, 11:06
Terkait Masalah Lahan Sawit
Sekda Abdya Kerjar-kejaran dengan Warga
Aceh Barat Daya
BLANGPIDIE – Terkait persoalan lahan perkebunan kelapa sawit di kawasan Jalan 30 Kompleks Bandara Kuala Batu, Kecamatan Kuala Batee, Aceh Barat Daya, Drs Yufrizal S Umar MSi yang yang juga Sekda Abdya, Sabtu (12/6) mengamuk dan mengejar warga di lahan perkebunan kelapa sawit di kawasan Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee.
Menurut Informasi yang dihimpun Serambi, aksi kejar-kejaran Sekda Abdya dengan seorang warga itu terkait soal batas lahan kebun kelapa sawit. Bahkan, beberapa hari sebelum itu, Afni (49) warga Kota Blangpidie, diduga telah mencabut beberapa batang kelapa sawit yang menurut lelaki itu ditanam dilahan miliknya oleh Yufrizal S Umar.
Tak terima batang kelapa sawit itu dicabut, maka Yufrizal menghubungi Afni melalui telepon selular, dan percakapan pertelepon itu itu sangat panas sehingga diantara kedua lelaki itu keluar kata-kata yang tak terkontrol.
Beberapa saat setelah itu, tiba-tiba Yufrizal telah tiba di kebun sawit milik Afni di Desa Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee. Tidak diketahui bagai mana, dalam hitungan menit, tiba-tiba Yufrizal telah mengejar Afni dalam kebun kelapa sawit itu. Masih untung, saat itu ada beberapa lelaki lain yang ada ikut bersama Yufrizal berupaya melerai dan meminta Afni agar menghindar.
Menurut keterangan Afni kepada Serambi pascaperistiwa kejar-kejaran itu, masalah itu dipicu setelah dirinya mencabut beberapa batang kelapa sawit yang ditanami Yufrizal. “Saya punya sepetak tanah di Kompleks Bandara Kuala Batu yang berbatasan dengan lahan milik Yufrizal S Umar, ternyata beberapa batang kepala sawit dan gubuk di didirikan masuk ke lahan saya, maka saya cabut,”jelas Afni.
Pencabutan batang kelapa sawit itu, kata Afni, membuat Yufrizal marah, sehingga mengajak dirinya berduel. Afni mengaku sangat menyesalkan sikap Yufrizal yang selama ini telah menjadi seorang pejabat penting di Abdya, yang seharusnya menampakkan sikap simpati dan tidak arogan terhadap warga. Katanya, dalam peristiwa itu, Yufrizal juga menyepak tanki semprotan hama milik Afni hingga terjatuh ke parit.
Begitupun, Afni mengaku tidak melaporkan kasus itu ke polisi dan menginginkan agar persoalan itu diselesaikan secara kekeluargaan. “Saya punya itikat baik untuk menyelesaikan masalah ini secera kekeluargaan, namun hal itu tergantung pada Pak Yufrizal juga,” ujar Afni membuka diri.
Hanya menggertak
Sementara itu, Yufrizal S Umar MSi yang dikonfirmasi Serambi Sabtu (12/6) mengaku adanya aksi kejar-kejaran itu. Namun menurutnya peristiwa itu hanya menggertak saja. “Sebenarnya saya cuma menggertak saja. Sebab dia salah seorang anggota kelompok saya tidak mau berdamai dengan si Amad Gayo masalah bibit jahe, makanya saya selaku orang tua di kelompok itu ingin mendamaikan mereka, tapi Afni tak mau, makanya saya membela si Amad karena posisinya orang lemah,” kata Jufrizal seraya membantah bahwa persoalan itu terkait dengan persoalan lahan perkebunan kelapa sawit di kawasan Jalan 30, komplek Bandara Kuala Batu, Kecamatan Kuala Batee. “Bukan masalah lahan, sebab lahan itu jauh di sana sedangkan kami kejar-kejaran di Lama Tuha, jadi tak ada sangkut pautnya dengan itu,” jelasnya.
Jufrizal juga membantah tudingan yang mengatakan bahwa dirinya telah menendang tangki semprotan hama milik Afni hingga jatuh ke parit. Menurutnya tangki itu jatuh saat dirinya mengejar Afni. “Saya sendiri merasa kejadian itu bukan suatu sikap arogan. Kalau dia ingin membesar-besarkan persoalan saya tidak akan menerima lagi dia sebagai anggota kelompok saya,” tambah Jufrizal.
Peristiwa kejar-kejaran antara Jufrizal dan Afni itu bukan hanya sempat beredar di Abdya, tapi juga berhembus hingga ke masyarakat Abdya yang ada di Jakarta. Sehingga wartawan Serambi di Blangpidie banyak mendapatkan telepon dari Abdya dan Jakarta yang menanyakan masalah tersebut.(tz)
Sumber : http://www.serambinews.com/news/view/32751/sekda-abdya-kerjar-kejaran-dengan-warga
Senin, 14 Juni 2010
Sekda Abdya Kerjar-kejaran dengan Warga
07.41
GENERASI ABDYA
0 komentar:
Posting Komentar